Resensi Film : Harry Potter and the Order of Phoenix
Kali ini, sekuel Harry Potter penuh dengan intrik-intrik politik. Ya, menginjak usia yang makin dewasa, Harry Potter dan teman-temannya pun makin menghadapi berbagai masalah yang senantiasa mendewasakan mereka. Mulai dari emosi yang meledak-ledak, kemampuan untuk berani memilih, sampai masalah hormon yang semakin meningkat.
Di sekuel kali ini, tidak dapat ditampik lagi kemunculan Lord Voldermort. Di awal film, Harry Potter dihadapkan ke kementrian sihir yang menuduh Harry telah menggunakan ilmu sihirnya di dunia muggle, dunia orang biasa. Bagaimana tidak, itu dikarenakan Death Eater yang muncul tiba-tiba menyerang Harry dan sepupunya. Kepala kementrian sihir akhirnya membebaskan Harry dari segala tuduhan, karena Dumbledore membela Harry. Tapi akhirnya dikirim Dolores Umbridge untuk mengawasi Hogwarts dari dalam.
Dolores mendapat kecaman dari para siswa Hogwarts, terlebih karena ia didapuk menggantikan Dumbledore memimpin Hogwatrs. Sementara itu, Harry yang menyadari bahwa Voldermort telah kembali, membentuk pergerakan bawah tanah bernama Dumbledore’s Army. Ada yang istimewa, Harry mencium bibir Cho Chang (Katie Leung). Keluguan Harry masih terlihat, terlebih saat ditanya rasanya oleh Ron dan Hermione. Tapi tidak dapat disangkal bahwa permainan Daniel Radcliffe dan teman-temannya main matang. Mereka seolah makin menunjukkan bakat mereka.
Kejutan Dumbledore yang bertarung melawan Voldermort juga merupakan kejutan di menjelang akhir cerita. Spesial efek yang ditampilkan sungguh apik, halus dan cukup detail. David Yates yang menyutradarai sekuel ini tampak sangat memperhatikan sisi drama dan psikologis tokoh, sementara Michael Goldenberg selaku penulis skenario memfokuskan pada sisi cerita yang terjalin.
Buku setebal 870 halaman memang harus diringkas menjadi film sepanjang 2 jam 15 menit dan para fans Harry Potter memang harus rela atas pemenggalan tersebut. Tapi sekali lagi, film ini berhasil membius penonton yang akan setia menemani Harry yang sudah ditakdirkan untuk melawan kejahatan dunia. [hp]
Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com
Email: redaksi@kabarindonesia.com
Big News Today..!!! Let's see here:
www.kabarindonesia.com
Kali ini, sekuel Harry Potter penuh dengan intrik-intrik politik. Ya, menginjak usia yang makin dewasa, Harry Potter dan teman-temannya pun makin menghadapi berbagai masalah yang senantiasa mendewasakan mereka. Mulai dari emosi yang meledak-ledak, kemampuan untuk berani memilih, sampai masalah hormon yang semakin meningkat.
Di sekuel kali ini, tidak dapat ditampik lagi kemunculan Lord Voldermort. Di awal film, Harry Potter dihadapkan ke kementrian sihir yang menuduh Harry telah menggunakan ilmu sihirnya di dunia muggle, dunia orang biasa. Bagaimana tidak, itu dikarenakan Death Eater yang muncul tiba-tiba menyerang Harry dan sepupunya. Kepala kementrian sihir akhirnya membebaskan Harry dari segala tuduhan, karena Dumbledore membela Harry. Tapi akhirnya dikirim Dolores Umbridge untuk mengawasi Hogwarts dari dalam.
Dolores mendapat kecaman dari para siswa Hogwarts, terlebih karena ia didapuk menggantikan Dumbledore memimpin Hogwatrs. Sementara itu, Harry yang menyadari bahwa Voldermort telah kembali, membentuk pergerakan bawah tanah bernama Dumbledore’s Army. Ada yang istimewa, Harry mencium bibir Cho Chang (Katie Leung). Keluguan Harry masih terlihat, terlebih saat ditanya rasanya oleh Ron dan Hermione. Tapi tidak dapat disangkal bahwa permainan Daniel Radcliffe dan teman-temannya main matang. Mereka seolah makin menunjukkan bakat mereka.
Kejutan Dumbledore yang bertarung melawan Voldermort juga merupakan kejutan di menjelang akhir cerita. Spesial efek yang ditampilkan sungguh apik, halus dan cukup detail. David Yates yang menyutradarai sekuel ini tampak sangat memperhatikan sisi drama dan psikologis tokoh, sementara Michael Goldenberg selaku penulis skenario memfokuskan pada sisi cerita yang terjalin.
Buku setebal 870 halaman memang harus diringkas menjadi film sepanjang 2 jam 15 menit dan para fans Harry Potter memang harus rela atas pemenggalan tersebut. Tapi sekali lagi, film ini berhasil membius penonton yang akan setia menemani Harry yang sudah ditakdirkan untuk melawan kejahatan dunia. [hp]
Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com
Email: redaksi@kabarindonesia.com
Big News Today..!!! Let's see here:
www.kabarindonesia.com
Sumber: http://iiapieblog.blogspot.com/2010/02/referensi-film-avatar.html
Komentar
Posting Komentar